My Page

Selasa, 18 September 2018

Rich people not always have a rich heart


Awalnya hari ini bukanlah hari yg special, sama sekali gga terpikir bahwa akan ada begitu banyak pelajaran yg bisa aku petik pada hari ini.
Sebenarnya hari ini aku udah punya suatu rencana, rencana yg aku bayangkan akan berjalan mulus ternyata buyar di pagi hari ini.
Masih pagi udah banyak pertanyaan berputar di pikiran..

“Apa??”, “Gimana??”, “Kemana??”, “Siapa??”

Duhh..
Jujur kalau masalah ini, aku selalu percayakan untuk diskusi dengan seorang rekan, dan seperti biasa beliau pasti akan langsung berempati dan memberi banyak saran sampai dia bisa lihat aku kembali tenang seperti sedia kala.

Dan mulai lah aku mencoba-coba..

Di tahap percobaan ini, aku sedikit banyak bisa menilai mana orang baik dan mana yg kurang baik. Which is aku langsung merasakannya sendiri, tanpa mendengar omongan dari orang lain.

Aku sempat pesimis sama seseorang yg aku pikir gga mau bantu dan ternyata dugaanku itu salah besar.

Thankyou so much “Mbak” yg hari ini bikin aku terharu oleh kepedulianmu kepadakuuuu..
Mbak yg jadi saksi, aksi “the power of kepepet” aku hari ini, entah udah berapa kali aku bilang “ih aku maluuuu” tapi ya gimana lagi.. *hhehee..

Inget kata-kata mbak, “Yang penting orang itu ada niat bantu apa enggak”

Entah kenapa itu kalimat simple tapi bikin aku terenyuh sampai malam ini.

Aku baru sadar bahwa ukuran “kaya” seseorang itu bukan dinilai dari seberapa banyaknya materi yg dia punya. Harta berlimpah bukan jaminan seseorang itu bahagia dan dipandang besar di mata orang lain.

Belajar dari hari ini, semoga aku bisa punya hati yg “kaya”, kaya akan memberi dan menolong kepada sesama.